Kasur Keras atau Lembut?

      Tidur berkualitas bergantung pada 2 hal, yaitu waktu tidur yang cukup dan kenyamanan saat tidur. Tidur memberi kesempatan pada tubuh dan pikiran beristirahat maksimal demi mengisi energi baru. Ketika jam tidur kurang, tubuh umumnya mengalami keletihan, daya konsentrasi menurun, hingga mengakibatkan emosi tidak stabil.
       Secara garis besar, kualitas tidur mempengaruhi produktivitas, keseimbangan emosi, kesehatan jiwa, hingga berat badan. Waktu tidur yang cukup memang bervariasi seiring perbedaan usia. Namun, ada satu hal yang pasti, kualitas ini juga perlu didukung kenyamanan antara lain lewat kasur yang digunakan. pertanyaannya, kasur seperti apakah yang nyaman dan tepat untuk digunakan?
 
       Masyarakat umum berpikir, kasur yang lebih keras lebih baik. Hal ini benar dalam hal supporting (tulang punggung). Namun, orang tidur juga perlu kenyamanan. Karen tubuh kita bukan hanya terdiri dari tulang, tetapi juga ada daging, otot, dan aliran darah.
       Akibatnya, kerap kali orang membeli kasur terlalu keras yang sebenarnya tidak sesuai kebutuhan. Orang salah kaprah, ketika membeli kasur cenderung hanya menekankan telapak tangan pada beberapa bagian kasur untuk merasakan tingkat keempukan dan kemampuan kasur menompang. Padahal, hal ini tidak bisa dijadikan acuan.
      Beban yang dihasilkan dari penekanan telapak tangan hanya mengambil porsi kecil dari seluruh tubuh kita. Cara paling ideal adalah tak segan-segan merebahkan tubuh di atasnya untuk merasakan kemampuan kasur menopang seluruh beban tubuh. Rebahkan tubuh sesuai dengan posisi tidur biasanya untuk memastikan kasur juga mampu memberi kenyamanan maksimal.
      Setiap orang memang membutuhkan tingkat kekerasan kasur yang berbeda. Hal ini bergantung pada tinggi tubuh, berat badan, serta kebutuhan khusus pada setiap orang, misalnya adanya keluhan sakit punggung.
       Adapun beberapa toko furnitur yang memberi kemudahan bagi calon pembeli lewat tabel yang mudah dibaca. Tabel tersebut memberi acuan memilih tingkat kekerasan kasur berdasarkan tinggi dan berat badan. Sebagai contoh, jika tinggi berkisar 150-160 cm dengan berat 50-60 kg, disarankan menggunakan kasur yang empuk. Namun jika memiliki keluhan punggung, bisa menggunakan tingkat kekerasan sedang atau naik satu tingkat di atas rekomendasi standar.
         Selanjutnya tinggal menentukan kasur berdasarkan tingkat kemewahan dan kenyamanan, serta menyesuaikannya dengan desain interior kamar. Tabel ini bisa ditemui di setiap distributor atau situs web yang dimiliki beberapa toko furnitur tersebut.

Komentar

Postingan Populer